BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Agama jangan sampai menjadi penghalang dalam memperjuangkan sebuah visi hak-hak asasi manusia

Agama jangan sampai menjadi penghalang dalam memperjuangkan sebuah visi hak-hak asasi manusia. Info sangat penting tentang Agama jangan sampai menjadi penghalang dalam memperjuangkan sebuah visi hak-hak asasi manusia. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Agama jangan sampai menjadi penghalang dalam memperjuangkan sebuah visi hak-hak asasi manusia

"Dalam kehidupan bermasyarakat, di luar politik sebenarnya kaum muda sangat-sangat toleran. Bahkan terbuka dan mereka bisa menghormati pilihan individu," ungkap Elsa mengenai pengalamannya hidup di kota besar Haarlem dan kuliah di Amsterdam. "Mungkin tanggapannya akan sedikit berbeda kalau saya tinggal di pedesaan. Tapi pengalaman saya sejauh ini baik-baik saja." Gadis 22 tahun itu merasa Belanda sebagai negeri Multi Kultural, dihuni penduduk berbagai latar belakang budaya dan agama, sehingga memunculkan kaum muda yang sangat toleran terhadap kaum muslim. Elsa mencontohkan kesuksesannya memenangkan kontes pemilihan wakil forum muda PBB. "Kontes itu ditentukan oleh perolehan suara. Dan saya mendapat dukungan paling banyak dari kaum muda Belanda. Padahal saya satu-satunya yang pake jilbab." Gadis blasteran Belanda-Republik Dominika itu menilai bahwa agama jangan sampai menjadi penghalang dalam memperjuangkan sebuah visi 'hak-hak asasi manusia.' "Mungkin tidak semua orang nyaman dengan penampilan saya, tapi saya mewakili semua kaum muda Belanda." Ia menekankan pentingnya air.
Otomotif.
Kotabumi.
Lampung Utara.
"Satu milyar penduduk bumi tidak punya akses air bersih. Akibatnya banyak kematian bayi." Menurut Elsa, masalah air harus diperhatikan secara serius. Penggunaan air merupakan tanggungjawab semua orang, pemerintah dan juga PBB. "Karena kalau tidak diurus dengan baik maka air menjadi sumber konflik." Kalau bertemu dengan Geert Wilders pemimpin PVV, gadis berjilbab ini ingin mendesak agar program Kerjasama Pembangunan tidak dihentikan. Selain itu dia juga cemas Wilders akan memangkas subsidi sektor Budaya dan Seni Belanda. Ditanya soal rencana PVV yang ingin menerapkan Pajak Jilbab, Elsa van de Loo akan menolak membayarnya. Karena menurutnya semua orang berhak menjalankan ibadah agamanya. "Setiap orang bebas mengungkapkan agamanya, selama itu tidak mengganggu orang lain. Jilbab, tidak mengganggu orang lain." Sebagai orang Belanda totok Elsa tidak setuju kalau ada pajak Jilbab. "Gagasan itu hanya wacana untuk mendapatkan publikasi saja, secara praktek tidak mungkin bisa diterapkan." Tingkah polah yang tidak lazim dari para peserta sebuah pertemuan atau sidang, tentu membuat terkejut banyak orang, setidaknya membuat kening berkerut. Tidak jarang kita menjumpai kejadian-kejadian seperti itu. Barangkali Anda pernah menyaksikan kelakuan seperti itu di layar TV saat para anggota DPR sedang bersidang di Senayan. Dan ini tidak jarang juga juga ditunjukkan oleh para pemimpin saat mereka sedang berpidato atau hadir dalam Sidang Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dalam tulisan dibawah ini tercatat ada 7 orang pemimpin dunia yang berpidato dan bertingkah cukup unik dan mengejutkan dalam sidang yang melibatkan hampir seluruh delegasi dari negara-negara di segala penjuru dunia. Sejak berdiri usai berakhirnya Perang Dunia II, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi simbol harapan akan hadirnya tatanan dunia yang lebih adil, bermartabat dan minim prasangka. Nyatanya, selama perang dingin antara AS-Uni Soviet di masa lalu menjadi bukti lembaga ini tidak bergigi. Pasca Soviet runtuh, giliran AS yang menggantikan peranan PBB. Lahirnya Cina, Brasil, dan Rusia sebagai calon adidaya baru kembali menguji eksistensi lembaga ini. Belum lagi negara-negara yang mendapat julukan 'Bad Boy' oleh AS seperti Venezuela, Iran dan Korut menjadikan sidang Umum PBB sebagai ajang untuk 'mengumpat' ketidakadilan AS di dunia.


Powered By : Blogger