BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Penanggungjawab kegiatan operasional pesawat terbang sangat dibutuhkan terutama ketika terjadi insiden

Penanggungjawab kegiatan operasional pesawat terbang sangat dibutuhkan terutama ketika terjadi insiden. Info sangat penting tentang Penanggungjawab kegiatan operasional pesawat terbang sangat dibutuhkan terutama ketika terjadi insiden. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Penanggungjawab kegiatan operasional pesawat terbang sangat dibutuhkan terutama ketika terjadi insiden

Insiden pertama dialami pesawat beregistrasi PK-LFI dengan nomor penerbangan JT 392 dari Jakarta, Senin (14/2/2011) pukul 21.15 WIB yang dipiloti Captain Hambauran Andriansyah, dan insiden kedua dialami pesawat registrasi PK-LHH nomor penerbangan JT 295 dari Medan, Selasa, (15/2) pukul 17.45 WIB yang dipiloti Captain Andreas Yudo. Menurut Masruri, ketika pihaknya tiba di Pekanbaru untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden yang dialami pesawat Lion pertama kali, pilot pesawat Captain Hambauran Andriansyah telah berada di Jakarta. Padahal, keterangan seorang pilot selaku penanggung jawab kegiatan operasional penerbangan pesawat sangat dibutuhkan terutama ketika terjadi insiden seperti yang dialami Lion. Keterangan itu digunakan untuk melakukan penyelidikan, selain data pendukung lain seperti kondisi landasan pacu, cuaca, lalulintas bandara (air traffif control), kondisi pesawat, hingga percakapan yang terekam FDR dan VCR.
Majalah Otomotif Online.
Lampung Utara.
"Dalam setiap insiden ataupun kecelakaan pesawat, keterangan dari captain pilot kita butuhkan walau ada FDR dan VCR di ruang kokpit pesawat. Namun, kejadian ini menjadi catatan khusus kita," jelasnya. Pada kesempatan terpisah, pihak manajemen Lion Air membantah insiden beruntun yang menimpa dua pesawat maskapai itu akibat ketidakmampuan pilot untuk mendaratkan pesawat dalam cuaca ekstrim. "Tidak benar itu karena pengalaman kedua pilot tak perlu dipertanyakan lagi," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait. Ia juga membantah insiden beruntun itu disebabkan Lion Air tak memiliki kualitas pilot yang kompeten karena perusahaan penerbangan itu minim melakukan investasi dalam pembinaan juru mudi pesawat terbang. Namun, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan perintah agar kedua captain pilot pesawat naas itu dilarang terbang selama 15 hari akibat insiden tersebut. Sebuah pesawat komersial Turbolet Lt L-410 bermesin-ganda dengan sedikitnya satu orang asing di dalamnya jatuh Senin (14/2) di dekat ibukota Honduras, Tegucigalpa. Peristiwa itu pukul terjadi pukul 08.00 waktu setempat (pukul 14 GMT) dan menewaskan lebih dari 10 orang, kata pejabat-pejabat darurat. Pesawat itu terjatuh saat melakukan perjalanan dekat ke ibukota dari kota kedua San Pedro Sula. Tidak ada laporan pasti mengenai korban elamat di antara 12 penumpangnya. Palang Merah mengatakan, jika pilot pesawat itu tewas dalam perjalanan ke rumah sakit, demikian AFP melaporkan. Direktur penerbangan sipil Cesar Caceres mengatakan seorang warga Amerika termasuk di antara para penumpang pesawat milik penerbangan American Airways itu. Wakil menteri transportasi dan seorang pemimpin serikat menurut laporan juga naik pesawat itu. "Ada lebih dari 10 orang tewas," jelas penanggap darurat Palang Merah Luis Romero. Kepala Pasukan Udara Honduras, Kolonel Ruiz Pastor Lanza, menyatakan bagian militer itu telah menerima pemberitahuan mengenai kontak yang hilang dari penerbangan tersebut dengan pengawas lalulintas udara dan bahwa helikopter dan mobil ambulans telah dikirim ke tempat terjadinya kecelakaan. "Pesawat itu jatuh di dekat sebuah bandara di daerah Las Mesitas. Tapi kami tidak tahu rinciannya," kata Lanza. Pesawat jenis Boeing 737-900 ER dengan nomor penerbangan JT-295 milik maskapai Lion Air diberitakan tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau, pada Selasa 15 Februari 2011 pukul 17.50 WIB. 217 penumpang dan 7 crew yang berada di dalam pesawat tersebut dikabarkan selamat. Pada hari sebelumnya, Senin 14 Februari 2011 malam, pesawat dengan jenis sama yang juga milik Lion Air, nomor penerbangan JT 392, telah tergelincir di bandara yang sama juga, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.


Powered By : Blogger