BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


harus mengambil jalur alternatif melalui jalan-jalan desa agar tak terjebak macet

harus mengambil jalur alternatif melalui jalan-jalan desa agar tak terjebak macet. Info sangat penting tentang harus mengambil jalur alternatif melalui jalan-jalan desa agar tak terjebak macet. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai harus mengambil jalur alternatif melalui jalan-jalan desa agar tak terjebak macet

Dari pantauan Gatra, beberapa proyek sedang dikerjakan. Tapi tidak ada kesan ngebut, meski kemacetan membentang setiap hari. Di jalur pantura Subang, Jawa Barat, terdapat dua proyek jembatan lain, yaitu Jembatan Citapen dan Jembatan Cilamaya. Keduanya juga menjadi biang kerok kemacetan. Bila di Jembatan Cilamaya sebanyak 40 pekerja sibuk menyelesaikan pekerjaannya, di Jembatan Citapen tidak terlihat kesibukan pekerja, meskipun di situ tampak tiga alat berat terparkir. Padahal, titik ini juga menjadi biang kemacetan. Menjelang sore, antrean kendaraan biasanya makin tambah panjang, bahkan hingga mencapai Patok Beusi, yang berjarak lima kilometer dari titik itu. Buruknya infrastruktur jalan ini dikeluhkan para pengguna jalan. Ahmad, 45 tahun, sopir bus Nusantara jurusan Kudus-Jakarta, mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini, kemacetan selalu mewarnai perjalannya. Tak jarang ia harus mengambil jalur alternatif melalui jalan-jalan desa agar tak terjebak macet bersama truk-truk. Jika biasanya ia hanya memerlukan waktu tempuh 11 jam dari Kudus ke Jakarta, belakangan ini lebih boros waktu hingga tiga jam. "Itu pun setelah kami menemukan jalan-jalan alternatif," katanya. Bila tidak, ia yakin, waktu tempuhnya akan lebih lama. Bulan-bulan belakangan ini, deritanya bertambah-tambah karena di ruas pantura Jawa Tengah juga banyak proyek. Di antara yang menjadi penyebab kemacetan adalah perbaikan jembatan di Jalan Raya Kutosari, Gringsing, Batang, Jawa Tengah. Seiring dengan curah hujan yang tinggi pada tahun ini, kondisi jalanan buruk mudah ditemukan di mana-mana, baik di Jawa maupun luar Jawa.
Berita Hankam, Militer, TNI.
Majalah Otomotif Online.
Penerbangan, Pariwisata.
Ponsel, Komputer, Seluler, Kamera Digital.
Kotabumi, Lampung Utara.
Maritim, Kapal, Laut.
Resep Memasak, Kuliner
Kesehatan.
Tourism and Aviation.
Cooking Recipes.
Gambar Kartun.
Di jalur Surabaya-Yogyakarta via Madiun, kondisinya sama saja. Jalan yang biasanya mulus itu kini banyak diwarnai lubang besar. Lihat saja ruas jalan antara Kertosono, Nganjuk, dan Jombang. Kondisi jalan nasional sepanjang 15 kilometer itu boleh dibilang tak layak sebagai jalur penghubung antarprovinsi. Reporter Gatra menyaksikan, di ruas ini jalannya bergelombang dan berlubang-lubang, terutama di Jalan Raya Plosorejo dan Kayen, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang. Bila melewati jalan itu, pengguna jalan harus ekstra hati-hati karena aspalnya banyak terkelupas sehingga membentuk kubangan. "Di sini sudah banyak korban, Mas, motor jatuh," kata Ahmad Taufik, warga setempat. Bila jalur pantura dan jalan-jalan di Jawa saja kondisinya buruk, di lintas Sumatera lebih parah lagi. Dari Lampung hingga Banda Aceh, lubang di jalan banyak bertebaran. Dedi Sinaga, 35 tahun, sopir truk yang biasa pulang-balik Jakarta-Medan menyatakan, hampir seluruh jalan negara di Pulau Sumatera dinodai bopeng-bopeng. Di Lampung, sejak turun dari kapal, kendaraan langsung disambut jalan bolong, terutama di daerah Mesuji ke arah perbatasan Provinsi Sumatera Selatan. Di Sumatera Selatan, jalan dari Pematang Panggang sampai Teluk Gelam juga rusak. Ruas jalan Lampung-Palembang masih mendingan, karena meskipun macet, masih ada bagian jalan yang bisa dipilih. Tapi, di Riau, tidak ada pilihan lain kecuali merangkak dari lubang ke lubang. Begitu masuk jalur Riau, sopir truk terpaksa menginap. "Di sini hanya ada dua pilihan: jalan buruk atau buruk sekali," kata Dedi kepada Gatra. Di Kalimantan, keluhannya sama.


Powered By : Blogger