BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


digusur

digusur. Info sangat penting tentang digusur. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai digusur

Hari ke-22

Suara tertawa itu makin terdengar riuh. Padahal pengunjung warung itu cuma 4 orang. Lalu terdengar lagi suara ketawa cekaka'an itu. Sekarang sudah jam 1 siang lebih 7 menit. Orang sudah selesai makan siang. Memang waktu yang pas untuk tertawa cekaka'an. Perut sudah kenyang, hati jadi senang. Ya sudah, ketawa aja. Apa pun bisa dijadikan alasan untuk tertawa. Dari tingkah mbah Kamiso yang sering bersin-bersin sampai kelakuan pak lurah yang bingung ngitung BLT. Dari kesibukan para pejabat mencari peluang ngantongi uang proyek sampai cerita tentang para caleg yang kalang-kabut nyusun konsep pidato untuk kampanye nanti. Tentang para manager yang puyeng cari alasan untuk ngegolkan rencana efisiensi sampai ulah para karyawan yang berebut posisi puncak. Wis, pokok’e buanyak mbanget yang bisa ditertawakan.

Pak Wajimo kembali memesan segelas kopi. Ini gelas kopi kedua yang sudah dipesannya sejak selesai makan siang tadi. Laki-laki paruh baya ini memang terkenal hobby ngopi. Penggemar berat kopi. Kopi untuk dia harus kental dan ndak terlalu manis. Minumnya sambil menghisap rokok lintingan tembakau strongking. Bul..bul...bul…, kayak sepur.

"Iya lho, ini betul. Kalau ndak menghasilkan uang, ya ndak usah dikerjakan. Kalau pun ndak menghasilkan uang, paling ndak bisa menghasilkan pahala. Kalau kedua hal itu ndak bisa didapat, ya tidur aja", itu suara pak Wajimo. Lalu mulutnya menghembuskan kepulan asap rokok.

3 orang temannya tampak mantuk-mantuk mengiyakan. Memang pak Wajimo itu yang paling tua diantara mereka. Kata-kata yang keluar dari mulut selalu yang paling didengar oleh yang lain. Yang paling senior, kata mbok Darni yang warungnya hampir tiap hari jadi tempat nongkrong 4 sekawan itu. Mereka berempat berprofesi sebagai tukang becak. Mangkalnya di perempatan tempat warungnya mbok Darmi. Wis.., memang pas mbanget.

=======

Hari ke-23

Setting : warungnya mbok Darmi. Setelah makan siang.

"Kang...", pak Pardi seperti mau menanyakan sesuatu pada pak Wajimo. Pak Pardi ini umurnya lebih muda 8 tahun dari pak Wajimo.

"Kamu mau tanya apa, Di? Mumpung sekarang sudah waktunya sesi tanya jawab. Silahkan tanya apa saja. Tapi kalau yang menyangkut soal hukum, biar pengacaraku saja yang njawab", pak Wajimo menyahut sekenanya.

"Walah...sampeyan ini, kayak selebritis aja. Begini kang, sebentar lagi kan mau ada pemilu lagi. Kang Jimo mau nyoblos siapa?", biarpun pertanyaannya ndak serius, tapi pak Pardi tetap aja pasang muka serius.

"Paling kang Jimo nyoblos yang di rumah", tiba-tiba terdengar suara mbok Darmi menjawab. Tanpa dikomando, langsung terdengar suara tertawa cekaka'an di warung itu. Mungkin memang sudah waktunya warung itu diberi nama Warung Cekaka'an.

Pak Wajimo memberi isyarat pada teman-temannya untuk meredakan suara tawa mereka.

"Ini pertanyaan bagus dan pantas dijawab dengan jawaban terbaik. Aku mau milih atau nyoblos siapa, sebetulnya ndak ada yang boleh tahu. Wong azas pemilu itu kan langsung, umum, bebas dan rahasia. Iya ndak?". Teman-teman pak Wajimo serentak mantuk-mantuk. Entah karena ngerti, entah gara-gara ngantuk.

"Tapi kalau tetap ada yang tanya nanti aku milih siapa, jawabannya ndak ada yang aku pilih".

"Berarti sampeyan golput, kang", pak Kasmo yang biasanya cuma mesam-mesem secara reflek bersuara mendengar pernyataan pak Wajimo itu.

"Lha...siapa yang mau dipilih kalau memang ndak ada yang pantas untuk dipilih. Dari dulu sampai sekarang, sudah bolak-balik ganti pimpinan, aku tetap aja mbecak sampai bosan. Sudah berkali-kali aku minta tolong sama orang-orang itu supaya mbantu kita. Sudah ikut keliling kota untuk kampanye. Ceritanya jadi tim sukses lah. Supaya mereka menang. Tapi ya tetap aja begini. Gara-gara ndak ikut milih, aku ndak mau dituduh golput. Wong kulitku ireng gini. Tapi manis kan", pak Wajimo menjelaskan sambil mengangkat-angkat alisnya. Membuat teman-temannya yang semula serius mendengarkan, jadi serentak memonyongkan mulutnya. Kini giliran pak Wajimo yang ketawa cekaka'an.

======

Hari ke-24

Warung mbok Darmi sudah ndak ada lagi di perempatan itu. Tadi pagi sudah digusur Satpol PP. Becak-becak juga sekarang ndak boleh mangkal di perempatan itu lagi. Katanya mengganggu pemandangan kota. Ndak tahu, suara tawa cekaka'an itu sekarang pindah kemana lagi. Yah..., begitulah kehidupan. Apa yang ndak disuka, rasanya harus disingkirkan. Bukan untuk dibenahi.

Pulau Bunyu Kalimantan Timur
download mp3 gratis, free download mp3
Everything about Cartoon World
Want to know the snake? Coming in here
mp3 lagu, mp3 musik, mp3 gratis, gratis mp3 lagu, download mp3
Dermaga2
dermaga3
dermaga4
NETWORK01
NETWORK02
NETWORK03
NETWORK04
NETWORK05
NETWORK06
NETWORK07
NETWORK08
NETWORK09
NETWORK10
NETWORK11
NETWORK12
NETWORK13
NETWORK14
NETWORK15
NETWORK16
NETWORK17
NETWORK18
NETWORK19
NETWORK20
NETWORK21
NETWORK22
NETWORK23
NETWORK24
NETWORK25
AREA01
AREA02
AREA03
AREA04
AREA05
AREA06
AREA07
AREA08
AREA09
AREA10
AREA11
AREA12
AREA13
AREA14
AREA15
AREA16
AREA17
AREA18
AREA19
AREA20
Voucher Elektronik


Powered By : Blogger