ISPS Code singkatan dari Internasional Ship and Port Facility Security Code merupakan code atau aturan yang sudah ini diterima dan disahkan di forum IMO–Conference pada tanggal 12 Desember 2002, dan menjadi Bab XI – 2 dari SOLAS – 1974. Percepatan pemberlakuan ISPS Code dipicu oleh peristiwa terorisme yang tragis di New York pada tanggal 11 September 2001 sehingga IMO pada bulan November 2001 secara aklamasi menyetujui pengembangan tindakan-tindakan baru berkenaan dengan peningkatan keamanan di atas kapal-kapal dan pelabuhan-pelabuhan. Indonesia sebagai negara anggota IMO telah meratifikasi SOLAS 1974 melalui Keputusan Presiden No. 65 tahun 1980 yang mau tidak mau harus dilaksanakan oleh pelabuhan yang disinggahi kapal asing.
Pada 1 Juli 2004 pemerintah telah mendeklarasikan penerapan ISPS Code di Indonesia. Sebanyak 150 pelabuhan dinyatakan telah mendapat sertifikasi sementara ISPS Code yang hanya berlaku selama enam bulan. Dalam masa tersebut, pengelola pelabuhan wajib mengevaluasi dan memperbaiki sistem keamanannya, sebelum diverifikasi untuk mendapatkan sertifikasi permanen.
Pelabuhan yang belum mendapatkan sertifikasi tidak akan bisa disinggahi kapal asing. Sebaliknya, kapal Indonesia yang belum disertifikasi akan ditolak berlabuh di pelabuhan asing.
Menurut data tim ISPS Code Indonesia, sampai saat ini baru 19 dari 150 pelabuhan yang sudah mendapatkan sertifikasi permanen. Dari 19 pelabuhan yang sudah mendapatkan sertifikasi permanen tersebut tidak satu pun terdapat pelabuhan umum.
Untuk mengimplementasikan ketentuan dalam ISPS Code diperlukan perlengkapan, pelatihan, ystem yang standar & kerjasama semua unsur terkait yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semua ini kita lakukan adalah demi menunjang kelancaran ekspor produk dalam negeri kita. Dapat kita bayangkan bagaimana jadinya bila ada kapal asing yang menolak untuk berlabuh dipelabuhan kita? Tentu kita semua tidak mau rugi.
7 years ago